Cerita Sex Adik Kelas Yang Pengertian



Cerita Sex Adik Kelas Yang Pengertian

Cerita Sex Pelajar | Tumben banget bel pulang sekolah bunyi gak ngaret kayak biasanya. Suasana pulang yang ricuh tiba-tiba menghening. Ternyata ada si Yola, anak kelas 1 yang tersohor dengan muka yang cakep banget di tambah body sexy yang terbalut seragam super minim itu sedang lewat. Namun suasana bisu itu tiba-tiba memecah lamunku karena langkah sexsy si primadona berparkir di depan tongkrongku yang sedang BT hari itu. Saat itu angin kencang sedang hilir mudik dan tanpa sengaja menyibak rok Yola, sepintas warna pink dalam rok Yola terlihat oleh ku yang memang sedang nongkrong di depan Yola.

Baca juga :
Cerita Seks Nemenin Kakakku Yang Cantik

“Woi sadar donk!” teriak kecil Yola yang membuyarkan tanyaku tentang warna pink tersebut.
“CD aku tadi keliatan ya?” ceplos Yola yang membuat muka ku memerah.

Tanpa sempat memberiku kesempatan berkomentar, Yola menarik lenganku menuju tempat parkiran. Yola adalah junior ku di seni, dan hubungan kita memang sangat lengket, namun Yola menganggapku hanya sebagai kakak saja.

“Kak, anterin aku pulang donk?” pinta Yola
“Lho, emang supir kamu mana?” tanyaku kepada gadis kaya yang pulang pergi di anterin supirnya ini.
“Supirku lagi nyupirin bonyok, dan di rumah nggak ada orang karena lagi beresin perabotan di rumah baruku.”

Tanpa banyak tanya lagi, dengan ramah aku memberikan tumpangan. Namun sekarang aku agak horny, karena saat di boncengi Yola menempelkan badannya ke punggungku dan tangannya memelukku dengan erat. Tidak seperti biasanya jalan Khairil Anwar agak lenggang dan membuat motorku dapat melaju kencang dan sampai dengan cepat di istana Yola.

“Kak, jangan pulang dulu yach. Temenin aku dulu dong sebentar, iseng nich sendirian di rumah.” Tawar tuan rumah.

Setelah berganti baju, Yola langsung menyodoriku minuman kaleng dan beberapa film American Pie yang sudah di putari di kamarnya. Kamar Yola begitu luas dan cantik dengan berbagai ornamen pink dan putih khas perempuan. Setanpa dugaanku, Yola mengganti pakaiannya dengan tanktop putih transparan yang menempel erat ditubuhnya sehingga membuat lekuk tubuhnya terlihat jelas. Tanktop mini itu di padukan dengan rok mini putih yang serasi dengan tanktopnya.

Yola dan aku duduk berdampingan di kasurnya yang mengarah ke TV. Yola duduk dengan memeluk erat tangan ku dan menyenderkan kepalanya ke pundakku. Posisi duduk kami benar-benar membuatku horny, apalagi aku merasakan sebuah tonjolan kecil yang menempel di lenganku dalam pelukan Yola. Dan aku sangat menikmati keempukan dada Yola yang menghimpit lenganku. Entah sengaja atau tidak, selain Yola memeluk lenganku, Yola juga menempatkan telapak tangan ku pada roknya tepat di atas vaginanya.

Pada saat pemain film American Pie meragakan hubungan sex, nafas Yola menjadi terengah-terengah dan seperti memburu sesuatu. Tak lama berselang aku merasakan suatu getaran dari penisku dan terasa penisku sedang ereksi. Ternyata pada saat itu Yola sedang meremas-remas penisku dari luar. Aku terus mendesah tanpa berusaha menepikan tangan mungil Yola dari penisku. Dan aku semakin mendesah dan menggeliat tatkala Yola memasukkan tangannya ke celanaku dah terus meremas penisku.

Di tengah nikmatku, tangan Yola yang satunya lagi membimbing tanganku untuk masuk ke roknya dan menempatkannya tepat di vaginanya. Dengan tidak mau kalah, aku meremas-remas vaginanya juga. Dan betapa menggelinjangnya Yola saat jariku kumasukkan ke lubang vaginanya yang membuat vaginanya membasah.
Kegiatan saling meremas ini berlangsung selama 10 menit sampai akhirnya Yola melepaskan genggamannya dari penisku dan mengeluarkan tanganku dari roknya. Aku sangat menikmati 10 menit indah itu, dan ingin rasanya mengulanginya lagi.

“Kak Yola haus nich, boleh pinjam sedotannya gak?” lirih Yola memecah lamunku.
“He…eh…” sahutku yang masih bingung

Aku bingung karena Yola tidak menyertakan sedotan di minumanku, tapi kenapa ia justru meminjam sedotan dariku. Yang lebih membuatku bingung, setelah aku iyakan, wajah Yola berubah menunjukan senyum yang penuh arti.

Tanpa ada ucapan lagi, tiba-tiba Yola bangkit dari duduknya dan langsung jongkok di depanku

“Heh kamu mau ngapain?” sahutku masih dalam bingung.
“Udah deh, pokoknya kakak bakal keenakan dech…” sahutnya dengan ceplos

Tanpa menunggu komentar dariku lagi, Yola dengan sigap langsung membuka sabuk dan seletingku dan menarik celanaku dengan cepat. Karena kebiasaan ku yang tidak pernah memakai CD dari kecil, penisku langsung menyumbul keluar saat celanaku di peloroti.

Tidak sampai menunggu lama. Tangan Yola langsung meregangkan pahaku, yang membuat selangkanganku terbuka lebar.

Dengan nafas yang terengah-engah dan nafsu yang membara, tangan Yola langsung meraih penisku. Penisku semakin mengeras seirama dengan pijatan dan tarikan yang semakin keras dan cepat yang dilakukan Yola. Tidak hanya saja di pijat, tangan Yola dengan terampil mengocok penisku. Penisku di kocok dengan sangat cepat sampai aku merasa mengejang dan terengah-engah. Sebelum mani ku menyemprot keluar, aku menghentikan gerakan lincah tangan Yola. Yola pun langsung menghentikan tangannya, karena ia tahu kalau mani sudah keluar maka penis akan menyusut dan ia tidak bisa meneruskan permainannya.

Setelah selang 1 menit, Yola kembali mengawali permainannya lagi. Kali ini ia mengulum penisku. Ia kocok penisku dengan mulutnya. Bahkan biji penisku pun ia lahap habis.

Karena sedotannya yang kencang di tambah mulutnya yang terus maju mundur, membuat pertahananku goyah. Karena sudah tidak kuat lagi menahan mani yang ingin mendesak keluar dari penisku, maka aku langsung mengeluarkannya. Aku tidak sadar bahwa saat aku menyemprotkan mani, penisku masih di dalam mulut Yola. Al hasil, kini mulut mungil Yola penuh dengan maniku yang sekarang mengalir deras keluar dari mulutnya.

“Yola maaf ya, saya ngeluarinnya gak bilang-bilang.”
“Iya nih kak. Lain kali kalo mau ngeluarin maninya, bilang dulu yah. Asin tau mani nya kakak.” Keluh Yola yang keasinan karena tanpa sengaja menelan maniku.
“Iya deh…., Yola kakak haus nih.” Ucap ku kehausan karena kewalahan oleh permainan Yola.

Ada saja ulah nya Yola. Melihat ku kehausan, ia bukannya mengambilkan minuman, malah menyuruhku menghisap putingnya.

Tindakan kami hanya segitu saja. Karena ternyata Yola masih perawan dan baru melakukannya dengan saya. Namun setiap salah satu rumah kami kosong, kami melakukan oral sex tersebut lagi. Bahkan, apabila setiap habis latihan seni. Kami melakukannya di kelas yang kosong, atau di kamar mandi sekolah.

Artikel Terkait

Cerita Sex Adik Kelas Yang Pengertian
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email